“Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam kegelapan kita melihat cahaya terang”. sepotong kalimat yang diucapkan Raden Ajeng Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi. Siapa yang tidak kenal dengan R.A Kartini. merupakan perintis perubahan bagi kaum wanita. Beliau lahir dari keluarga bangsawan yang berpikiran maju dan sosoknya yang cekatan, lincah, pintar, suka belajar dan haus akan ilmu pengetahuan.
Keluarganya sangat mengedepankan pendidikan. Sebagai seorang gadis kecil yang lincah beliau hanya berpikir mengenai sekolah dan bermain. Hingga suatu hari seorang teman Belanda-nya bertanya mengenai cita-cita Kartini setelah tamat sekolah. beliau mulai memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut sampai akhirnya beliau memikirkan untuk mengubah nasib kaum wanita di kemudian hari. Beliau bukan pejuang pergerakan wanita semata. Beliau adalah pejuang pembebasan pemikiran untuk bangsanya. Ketika teknologi informasi hanya berupa buku, majalah, kertas dan alat tulis, beliau yang masih sangat muda mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan hanya melalui surat-menyurat dari tempat tinggalnya di tanah Jawa. Dengan kegelisahannya yang memilukan beliau bergulat mencoba keluar dari pikiran dan tradisi feodal di sekitarnya.
Kartini bukan hanya sebagai sosok pejuang tapi ia juga seoarng pemimpin yang mempunyai suatu Influence, Changes, Shared Purposes, Follower, Intention, Personal Responsibility, yang seperti dipunyai oleh kebanyakan pemimpin besar lainnya.
Pengertian leadership
Mengapa seorang Kartini dapat dikatakan seorang pemimpin oleh kebanyakan orang terutama kaum wanita karena, ia mempunyai sifat atau karakter seorang pemimpin.Dimana suatu kepemimpinan merupakan hal yang berhubungan dengan pembuatan visi untuk masa depan dan mengembang strategi yang bjaksana untuk dapat menghasilkan perubahan yang diperlukan dalam pencapain visi tersebut. Dan hal tersebut mengalir di darah seorang kartini.
Element dari leadership
Dalam seorang diri Kartinipun terdapat suatu element yang merupakan suatu kunci penting dari kepemimpinan seperti yang telah disebutkan pada lmpiran latar belakang sebelumnya, dimana kartini memiliki element :
- Influence, yang berarti mempunyai suatu hubungan yang tidak pasif terhadap orang lain serta lingkungannya.
- Changes, yang merupakan suatu kepemimpinan yang meliputi bagaiman pembuatan suatu perubahan serta tidak mempertahankan suatu keadaan tertentu.
- Shared Purposes, merupakan suatu hal yang harus diusahakan bersama antara seorang pemimpin dengan pengikutnya atau bawahannya tanpa adanya unsur paksaan.
- Follower, yang merupakan bagian terpenting didalam suatu proses kepemimpinan. diamana beliau dapat dijadikan suatu contoh dari para kaum wanita pada umumnya.
- Intention, yang berarti seorang pemimpin dan bawahannya dapat secara aktif mengusahakan tujuan mereka dapat tercapai dimasa depan.
- Personal Responsibility, dimana setiap pihak memiliki rasa tanggung jawab untuk tercapainya suatu harapan dimasa depan.
Karakteristik seorang leader
Kartini juga memiliki suatu karakteristik seorang pemimpin dimana beliau mempunyai suatu kepercayaan diri yang cukup tinggi untuk dapat mengemukakan suatu pikirannya terhadap kaum wanita dengan bergulat mencoba keluar dari pikiran dan tradisi di sekitarnya. beliau juga memiliki sikap yang baik, memiliki suatu kemampuan serta integritas yang tinggi dimana beliau mampu memotivasi serta mempengaruhi kaum wanita agar dapat berpikir lebih maju kedepan tanpa menghilangkan sisi kodrat sebagai seorang wanita. sehigga perjuangannya tersebut masih tersa sampai saat ini.
Democratic Leadership
Kartini dapat dikatan sebagai sesorang yang mempunyai gaya kepemimpinan yang democratic dimana seorang pemimpin dapat mendelegasikan wewenang pada pengikutnya dalam membangun kepartisipasian serta kepercayaan pengikutnya untuk menyelasaikan suatu tugas atau tanggung jawabnya serta dapat bertindak tepat tanpa pengarahan langsung dari pemimpinnya.
Participating Style
Kartini dapat dikatakan mempunyai gaya kepemimpinan yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan serta peningkatan factor-faktor lainnya pada kaum wanita dengan memadukan pengembangan keahlian dan bertindak sebagai sumber daya untuk kebutuhan nasehat serta informasi. dimana nasehat dan informasinya tersebut terdapat pada buku yang telah beliau hasilkan,”habis gelap terbitlah terang”.
Setidaknya terdapat empat hal menarik yang dapat ditemukan dalam karakter seorang R.A Kartini pada proses pembelajaran makna perjuangan serta kepemimpinannya. Pertama, Bagaimana Kartini dapat mengemukakan pikirannya dengan lugas dan cerdas. Hal ini terlihat pada contoh bagaimana beliau dapat menyampaikannya dengan baik bahwa budaya bangsawan Jawa yang kaku menghalangi kemajuan wanita Jawa. Cara penyampaiannya yang cerdas menarik banyak simpati publik terutama pihak pemerintah Belanda yang sedang melakukan kebijakan politik etis. Dimana Kartini menyampaikan ide dengan baik juga terlihat dalam keberhasilannya di kemudian hari, sehingga ide membuka sekolah didukung penuh oleh orang-orang terdekatnya.
Kedua, R.A. Kartini memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang sangat tinggi. Di tengah ketidakberdayaan wanita pada zamannya, beliau tidak jatuh pada hidup yang meratapi nasib melainkan menjawab permasalahan dengan membuka sekolah untuk perempuan.sebagaimana dikatakan oleh Harsey and Blanchard yang menyatakan bahwa kepemimpinan perlu disesuaikan dengan para kesiapan followernya. Dimana kaum wanita pada saat itupun memiliki kesiapan untuk lebih berfikir lebih maju seperti beliau.
Ketiga, R.A. Kartini memiliki cara berpikir analitis dan strategis. Beliau dapat membaca situasi sosial masyarakat, dalam hal ini dapat melihat bagaimana pengaruh bangsawan dalam melakukan aksi nyata menuju arah yang lebih baik. Seperti yang dikatakannya bahwa apabila kaum bangsawan melakukan perubahan maka rakyat kecil akan mengikutinya.
De end