“Selamaya bersahabat, bersama sampai akhir masa” kalimat itu yang masih terngiang dalam benak ini. Yah… saat itu kita memang melakukannya bersama, menantang ombak, menikmati belayan angin, dan bersenandung dalam derasnya hujan. Smapai sekarangpun hal itu masih terlalu sulit dilupakan.
Ary adalah sahabat terbaikku saat itu, dia selalau ada untuk ku, diapun pendukung setiaku. Pada saat aku butuh sandaran, dia selalu bersedia membuat ku tersandar padanya tanpa menghiraukan kemunafikan hidup yang ada. Diapun tau apa yang seharusnya dilakukan dan dia juga selalu tau apa yang harus dia ucapkan, hingga segalanya dia buat tampak lebih baik dari sebelumnya. Persahabatan kita berjalan baik, selama kita masih saling mengerti dan mengahragai ati dari persahabatan itu, tapi hal itu ternyata tidak berlangsung selamanya. Kita perlahan mulai merentangkan jarak yang amat sangat terbentang luas , hingga membuat goresan luka di masing–masing hati kita, yang mungkin kitapun tak dapat mengukur seberapa dalam luka itu ada.Kini segalanya tampak berbeda, nyanyian ceria yang dulu pernah ada kini berganti nyanyian sendu yg miris. Segalanyapun tersamarkan tak dapat lagi tersentuh, begitu jauhnya perbedaan yang kita buat .keangkuhan kita mengalahkan segalanya, hingga kita tak dapat lagi saling mengenal. Tak ada lagi senyuman untuk persahabatan, meskipun kita tau tak ada pihak yang yang disalahkan. Tak ada hal yang bisa merubah luka itu berangsur membaik bahkan sebalikna luka itupun di jilati si sakit. Pudarnaya persahabatan ini mungkin membuat kita lebih akan lebih tegar dan memahami arti sebuah persahabatan.
Saat semua beranjak lebih dewasa, semuanyapun berubah. Akupun berfikir semua tak harus berakhir smapai disini, meski keadaan telah membuat segalanya tmpak berubah aku yakin masing-masing kita masih mangakui persahabatan yang dulu pernah ada dalam sepenggal kisah hidup kita. Kembalilah tersenyum saat kita bertemu nanti kawan seperti kalimat yang pernah kita ucapkan, selamaya bersahabat bersama sampai akhir masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar